Rabu, 15 Mei 2013

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Penyakit jantung terjadi utamanya disebabkan karenya kurangnya jumlah darah yang memasok oksigen ke jantung. Berbagai macam penyebab atau gejala bisa dirasakan dengan begitu mendadak. Salah satunya seperti sering pusing, berkeringat dingin, dan sesak nafas. Dengan gejala tersebut masih banyak masyarakat umum yang menyepelekan hal tersebut. Berikut ini kesehatan96 berbagi Tips Menjaga Kesehatan Jantung yang bisa dijadikan untuk mengatasi penyakit jantung.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

Tips Menjaga Kesehatan Jantung

  1. Relaksasi
    Melakukan relaksi secara tratur, sangatlah baik untuk penderita jantung. Karena jika jantung bernafas dengan baik dan teratur maka keadaan jantung akan semakin stabil dan membaik. Dan ingat hindari berbicara yang terlalu keras.
     
  2. Olahraga
    Melakukan olahraga yang teratur adalah hal yang baik untuk dilakukan. Selain fisik dan jiwa terasa sehat dan kuat, detakkan jantung akan lebih teratur.
     
  3. Pola Makan
    Makanan yang banyak mengandung lemak dan kolestrol tinggi perlulah dihindari bagi penderita penyakit jantung. Karena makanan mengandung kolestrol tinggi pastilah sangat menggung kesehatan jantung.
     
  4. Hindari Makanan Instan
    Makan instan atau siap saji, sangat banyak sekali mengandung lemak, garam, serta bahan pengawet. Maka dengan begitu, sangat tidak baik untuk kesehatan jantung.
     
  5. Henti Merokok
    Jika anda seorang perokok, maka dari sekarang cobalah untuk menghindari hal tersebut. Karena dari asap rokok sangat berpengaruh ke paru-paru.
Jadi, dari sekarang hindarilah makanan serta faktor-faktor yang bisa menambah penyakit jantung anda. Terutama beberapa poin di atas. Sekian Tips Menjaga Kesehatan Jantung dari kesehatan96, semoga dengan tulisan ini kami bisa membantu anda.

Sumber: http://kesehatan96.blogspot.com/2013/04/tips-menjaga-kesehatan-jantung.html#ixzz2TQvRv0wj

ETIKA DALAM BERBICARA

ETIKA BERBICARA

Berbicara adalah kebutuhan kita sebagai manusia. Berbicara merupakan salah satu cara yang efektif bagi kita untuk berkomunikasi. Dengan berbicara kita bisa menyampaikan maksud dan tujuan serta buah pikiran kita dengan cepat.
Namun alangkah bijaksananya jika kita memperhatikan cara berbicara maupun isi dan materi yang kita bicarakan. Jangan sampai ungkapan “banyak bicara banyak berdosa” sampai menjangkiti kita. Maksud kita hendak mengkomunikasikan sesuatu malah menjadi ajang memperpanjang daftar dosa. Semoga kita terhindar dari hal yang demikian.
Ada banyak etika, adab dan sopan santun dalam berbicara yang diketahui dan dianut oleh masyarakat. Salah satu acuan yang dapat kita pedomani adalah adab berbicara di Minang Kabau Sumatera Barat yang dikenal dengan “Kato nan Ampek” yaitu adab berbicara dibedakan atas empat (ampek) jenis audience atau lawan komunikasi kita, sebagai berikut:
1. Kato Mandaki
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih tua atau dituakan dan lebih dihormati karena jabatan dan kedudukannya.
2. Kato Mandata
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan teman sebaya atau rekan kerja.
3. Kato Malereng
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan kita dan keluarga seperti ipar, besan, sumando, mamak rumah.
4. Kato Manurun
Kata dan adab yang digunakan bila kita berkomunikasi dengan orang yang lebih muda ataupun kepada bawahan.
Selain adab dan pemilihan kata dalam berkomunikasi, perhatikan juga materi atau isi pembicaraan kita. Berikut ini ada beberapa materi yang suka dijadikan topik dalam pembicaraan dan dikhawatirkan dapat menjerumuskan kita pada pembicaraan yang berpotensi dosa.
Membicarakan kelebihan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini disatu sisi diyakini bisa meningkatkan rasa percaya diri/self esteem. Dan baik juga untuk meningkatkan citra positif yang bisa memacu semangat dalam beraktifitas. Namun harus diwaspadai jika pembicaraan ini terlalu berlebihan bisa menimbulkan kesombongan.
Membicarakan kekurangan diri sendiri
Pembicaraan jenis ini berguna untuk introspeksi diri sehingga dengan menyadari kekurangan kita bisa mengupayakan perbaikan diri untuk meningkatkan kualitas hidup selanjutnya. Namun jika berlebihan dan sampai pada penyesalan-penyesalan yang keterlaluan apalagi meratapi nasib akan berakibat buruk terhadap tingkat percaya diri yang bisa membuat kehilangan semagat hidup.
Membicarakan kelebihan orang lain
Kelebihan orang lain dapat memotivasi kita untuk berbuat hal yang sama jika kita dan lingkungan menganggapnya sebagai sesuatu yang baik dan layak ditiru. Tapi jika terlalu berlebihan dan sampai mengidolakan apalagi sampai mengkultuskan seseorang akan berakibat tidak sehat untuk jiwa.
Membicarakan kekurangan orang lain
Topik ini merupakan yang paling senang dibicarakan orang dimana. Infotainment yang memuat berbagai skandal dan kebobrokan moral sangat digemari dan mempunyai rating yang tinggi. Pembicaraan ini yang lebih populer disebut gosip, gunjing atau ghibah sering menjadi topik sehari-hari dan sebagian dari kita sangat senang dan bahkan menikmati pembicaraan ini. Alangkah bijaksananya jika kita menyikapi fenomena ini sebagai ajang introspeksi bukannya malah menu utama untuk dijadikan pembicaraan hangat setiap harinya.
Banyak sekali pepatah dan ungkapan bijak yang mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dalam bertutur kata agar kita tidak terlibat dalam pembicaraan yang mengandung dosa. Jika tidak terlalu penting “Silent is Gold” sangat bijak diterapkan. Ataupun kalau harus ada kata-kata yang hendak disampaikan pilihlah kata-kata yang tepat, jangan sampai menyakiti perasaan orang lain yang mendengarnya karena “Kata-kata bisa lebih tajam dari pedang”.
Komunikasikanlah sesuatu dengan kata-kata yang tepat dan dengan cara yang baik jangan sampai menjadi bumerang bagi diri sendiri sebagaimana ungkapan “Mulutmu harimaumu akan menerkam kepalamu”. Apalagi kalau kata-kata yang diucapkan merupakan ucapan yang tidak benar atau berupa kebohongan dan sampai menimbulkan fitnah karena “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Alangkah besar dampak suatu kebohongan yang dituduhkan pada orang lain bahkan lebih buruk dari menghilangkan nyawa sekalipun. Jadi, walau “lidah tak bertulang” tapi pengaruhnya sangat besar pada keharmonisan hubungan antar sesama manusia. Jagalah lisan, perhatikan etika ketika berbicara, semoga kita semua menjadi lebih bijaksana.

Cara Memakai Hijab

Cara Memakai Hijab Modern

Cara Memakai Hijab Modern gaya baru saat ini adalah model hijab. cara memakai hijab sekarang jadi gaya jilbab masa kini yang paling modern. Jilbab saat ini digandrungi oleh wanita muda masa kini. Jilbab modern  atau biasa disebut hijab ini emang unik dari segi bentuknya dan cara memakai jilbab yang agak rumit.

Jilbab ini akan admin ulas kepada sobat semua. Cara memakai hijab mulai dari awal dan langkah-langkah mengenakan jilbab. Jilbab hijab mudah digunakan. Nanti akan admin berikan tutorial berupa foto dan gambar menggunakan jilbab hijab.

Jilbab hijab berikut ini harus sobat gabung dengan ciput agar terlihat cantik. Oke, langsung saja sobat berikut cara lengkap langkah demi langkah Cara Memakai Hijab modern.

1. Kenakan ciput seperti gambar dibawah ini
Cara Memakai Hijab



2.  Lipat selendang segi empat secara diagonal hingga berbentuk segitiga, lalu kenakan di atas ciput.

Cara Memakai Hijab


3. Kenakan selendang tadi dengan sisi kiri lebih panjang dari kanan. Sisa kain diatur untuk menutupi bagian tengkuk dan leher, kemudian sematkan peniti agar lebih rapi.

Cara Memakai Hijab

4.  Lapisi lagi dengan scarf panjang yang telah disiapkan hingga menutupi leher dan tengkuk.
Cara Memakai Hijab


5.  Terakhir, kenakan hiasan kalung dengan cara melilitkannya di seputar konde ciput, lalu tahan dengan peniti atau jarum pentul.

Cara Memakai Hijab

Nahhh untuk yang jadinya lihat gambar terakhir ini ya dan semoga bermanfaat Cara Memakai Hijab modern

Belajar Efektif dan Efisien

Tips dan cara Belajar yang Baik Efektif dan Efisien


Cara Belajar yang Baik. Bulan-bulan ini merupakan bulan mendekati ujian semester bagi siswa SMP maupun SMA. Tentunya orang tua lebih memperhatikan dan menerapkan cara belajar yang  baik bagi anaknya agar mendapat hasil belajar yang memuaskan. Para guru pun juga senantiasa menghimbau kepada siswa-siswanya untuk lebih meningkatkan belajarnya agar siswa bisa mengerjakan ujian semester dengan baik. Tentunya dengan memberikan tips cara belajar yang baik.

Berangkat dari cara belajar yang baik, saya mencari beberapa tips cara belajar yang baik di beberapa forum yang memberikan berbagai tips cara belajar untuk anak. Salah satunya pendapat dari Raka Arda.

Berikut Cara Belajar Yang Baik
Untuk bisa pandai dan pintar pastinya harus giat dan tekun belajar. Bagaimana cara belajar yang baik efektif dan tepat untuk murid/siswa. Kapan waktu yang tepat agar hasilnya juga maksimal.

Setiap orang bisa menentukan sendiri kapan waktu yang paling tepat untuk belajar. Apakah memilih pagi, sore atau mala hari. Semua sesuai dengan kondisi yang ada. Sebaiknya cara belajar yang baik di lakukan setiap hari, walaupun dengan waktu yang tidak lama. Misalnya 1 atau 2 jam setiap hari.

Banyak sekali murid-murid sekolah saat ini belajar ngoyo hanya jika ada ulangan atau ujian. Waktu yang paling tepat untuk belajar bisa di sesuaikan dengan mood dan toleransi tubuh kita. Tidak harus setiap malam. Kalau kita jam 8 atau jam 9 malam sudah merasa mengantuk bisa memilih waktu sore atau sehabis maghrib.

Jadi waktu belajar seseorang memang tidak bisa sama. Yang penting jangan terlalu memaksakan atau memporsir balajar hingga larut malam karena biasanya hasilnya juga tidak akan bisa maksimal.

Cara Belajar Yang Baik Ini masih ada beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien dari blog UMY, silahkan disimak..

1. Ciptakan suasana yang kondusif

Dalam belajar, kamu harus menciptakan suasana yang kondusif, nyaman dan tenang untuk belajar. Cara ini merupakan salah satu cara belajar yang baik karena bagaimanapun jika ingin materi yang kamu pelajari itu bener-bener masuk ke otakmu, kamu harus tenang dan dalam keadaan yang nyaman. Sehingga nggak mengganggu konsentrasi. Belajar di luar ruangan mungkin adalah pilihan yang cukup baik, karena selain lebih fresh, kita juga bisa lebih tenang dan nggak penat dalam belajar.

2. Lihat garis besarnya dahulu

Tips cara belajar yang baik dengan melihat garis besar materi. Jika membaca bahan pelajaran yang baru, jangan langsung menceburkan diri kedalamnya. Kamu bisa lebih meningkatkan pemahaman bila melihat sepintas garis besarnya. Lihatlah semua subjudul, keterangan gambar dan ringkasan yang ada. Jik membaca bacaan yang cukup panjang, maka bacalah dahulu kalimat pertama dari setiap paragrafnya.

3. Buatlah catatan intisari dari bahan pelajaran

Tips cara belajar dengan teknik meringkas intisari dari pelajaran. Kalau kamu meringkas materi dari setiap bahan pelajaran ke dalam sebuah catatan kecil, maka akan sangat membantumu mengingat bahan pelajaran itu. Pada saat kamu menulisnya, kamu pasti membaca materinya lagi, bener kan? Itu akan membuatmu cepat hafal materinya. Sebaiknya catatan itu ditulis kedalam buku kecil atau kertas yang bisa dibawa kemana-mana, sehingga bisa dibaca kapan dan dimanapun kamu berada. Tips Cara belajar yang baik bukan?

4. Berlatihlah tehnik kemampuan mengingat

Cara Belajar Yang Baik dengan teknik kemampuan mengingat. Agar lebih mudah kamu ingat sebaiknya materi yang akan kamu hafal itu diubah menjadi sebuah singkatan atau kata kunci (Mnemonics) dengan formulasi yang mudah diingat-ingat. Seperti MeJiKuHiBiNiU untuk singkatan-singkatan dari warna pelangi, yaitu Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila dan Ungu. Walaupun kamu jika menghafal langsung dalam 1 minggu sudah lupa, dengan menggunakan mnemonics seperti ini kamu bisa ingat sampai puluhan tahun lamanya.

5. Belajarlah dengan tekun dan rutin.

Tips cara belajar yang baik dan paling ampuh adalah dengan tekun dan rutin. Belajar tepat waktu dan serius juga sangat berpengaruh dalam peningkatan prestasi belajar, apabila kamu jarang belajar maupun  hanya belajar jika akan ada ulangan pasti prestasinya gak akan maksimal. Jadi belajarlah dengan tekun dan rutin selagi ada waktu untuk belajar. Juga jangan belajar dengan tergesa-gesa pada hari terakhir sebelum ulangan, cara belajar yang baik seperti itu hasilnya juga nggak akan maksimal.

Demikian beberapa tips cara belajar yang baik efektif dan efisien untuk anda coba, semoga sukses!!

Sumber: http://belajarpsikologi.com/cara-belajar-yang-baik/

Konseling Keluarga



A.    Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan ikatan sosial yang terkecil, dan merupakan lembaga dalam masyarakat yang paling dasar, maka dapat kita maklumi bahwa didalam masyarakat akan terdapat banyak sekali keluarga, yang tentu saja tiap-tiap keluarga akan mempunyai ciri-ciri khusus yang berlainan satu dengan yang lainnya.
Adapula beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian keluarga adalah sebagai berikut:
1.      Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
2.      Keluarga adalah dua atau lebih individuyang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3.      Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 

B.     Ciri-ciri Keluarga
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2.       Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
3.      Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
                                                               
4.      Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
C.    Bentuk-bentuk Keluarga
Didalam sebuah keluarga adapula bentuk-bentuk keluarga, antara lain:
1.      Nuclear family atau Conjugal family atau Basic family
Yaitu ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi
legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di
luar rumah.
Keluarga inti (keluarga batih) merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi-fungsi pokok, yaitu:
  1. Sebagai wadah berlangsung sosial primer, yakni dimana anak-anak dididik untuk memahami dan menganuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. 
  2. Sebagai unit sosial-ekonomis yang membentuk dasar kehidupan sosial-ekonomis bagi anak-anak. 
  3. Sebagai wadah tempat berlindung, supaya kehidupan berlangsung secara tertib dan tentram, sehingga manusia hidup di dalam kedamaian.
Syarat utama bagi kelancaran terlaksananya fungsi keluarga inti adalah terciptanya suasana keluarga yang baik. Suasana keluarga dimana setiap anak bisa mengembangkan dirinya dengan bantuan orangtua dan saudara-saudaranya.

2.      Extended family atau Consanguine family atau Joint family
Yaitu keluarga yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri dan anak-anak mereka, melainkan termasuk juga orang-orang yang ada berhubungan darah dengan mereka, misalnya kakek,nenek, paman, bibi, kemenakan dan sebagainya.
Adapun consanguine family ini masih dibedakan menjadi:
·  Consanguine family yang matrilinear yaitu bahwa yang termasuk keluarga adalah kelompok dari saudara-saudara perempuan dan saudara-saudara laki-laki dengan anak-anak dari saudara perempuan tersebut.
·   Consanguine family yang patrilinear yang merupakan kebalikannya dari consanguine family yang matrilinear yaitu istri tidak masuk keluarga suaminya. Suami berkeluarga dengan saudara–saudaranya perempuan dengan anak-anaknya sendiri dan saudara-saudaranya laki-laki beserta anak-anak dari saudara-saudara laki-laki tersebut.

3.      Keluarga Tegang
Yaitu dimana hubungan diantara anggota keluarga yang kurang akrab, kurang adanya kasih sayang bahkan seringkali terjadi ketegangan antara ayah dan ibu. Hal ini akan berakibat bagi anak-anak tertanam rasa untuk memihak ayah atau ibu, dan keluarga tegang ini biasanya dialami oleh keluarga besar yang ekonominya kurang. Akibat dari keluarga tegang ini yaitu pendidikan terhadap anak bersifat keras , sehingga anak akan menjadi orang yang keras kepala, suka menang sendiri atau egois dan sebagainya.

4.      Keluarga Retak
Yaitu dimana sudah tidak ada keharmonisan antara ayah dan ibu, tidak ada kesatuan pendapat, sikap dan pandangan terhadap sesuatu yang dihadapnya. Akibatnya anak-anak terlantar, terutama pendidikannya dalam keluarga, karena tidak jarang anak-anak terpaksa ikut ayah atau ibu tiri sehingga anak merasa kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya.
Tips Memulihkan Keluarga yang Retak
Salah satu penyebab terbesar mengapa sebuah keluarga bisa mengalami keretakan di dalamnya adalah tidak adanya penyelesaian yang baik dan tuntas saat masalah datang.
Seringkali, kita berkata, "Biarlah waktu yang menyelesaikan segalanya...". Namun, kenyataan yang ada takkan berubah jika kita hanya berdiam diri saja. Bukan waktu yang akan memulihkan keluarga yang retak, namun kita sendiri, usaha kita.
Oleh karena itu, berikut ada petunjuk-petunjuk praktis bagaimana memulihkan keluarga yang sudah di ambang kehancuran, atau bahkan yang sudah hancur sekalipun.
Ø  Ambillah inisiatif untuk melakukan sesuatu
 entah itu dengan memulai pembicaraan atau minta maaf. Jangan gengsi! Suami, istri, dan anak-anak sekalipun memiliki gengsinya sendiri-sendiri. Lupakan persoalan tentang siapa yang melukai dan dilukai.
Jika di hati Anda timbul sebuah kerinduan agar keluarga dipulihkan, maka sebaiknya Anda segera mulai bertindak. Jangan menunggu orang lain yang ambil tindakan lebih dulu, sebab mungkin hal itu takkan pernah terjadi.
Ingatlah, penundaan penyelesaian sebuah masalah dalam keluarga hanya akan memperdalam rasa sakit dan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk. Jadi, jangan tunda lagi!

Ø  Milikilah empati terhadap orang lain
 Tempatkan posisi Anda di posisi suami dan anak-anak. Dengan demikian Anda akan lebih mudah untuk memahami mengapa mereka melakukan ini dan itu.
Ø  Akui bahwa kita juga ikut andil dalam masalah yang ada
Apalagi jika Anda merupakan pihak yang menimbulkan masalah, maka Anda harus mau mengakuinya dan minta maaf. Jika Anda pihak yang dirugikan, tetaplah merendah. Bukankah keutuhan keluarga lebih penting daripada gengsi Anda?!
Ø  Serang masalahnya, bukan orangnya
Seringkali saat amarah sedang berkobar, kita jadi saling menyalahkan satu dengan lainnya. Selain masalah tetap tak terselesaikan, timbul pula luka-luka baru karena perkataan yang salah.
Berbicaralah baik-baik dan dengan lemah lembut. Jangan ikut 'meninggi' jika lawan bicara berbicara dengan nada keras. Jaga emosi tetap stabil!

Ø  Bekerja sama menyelesaikan konflik bersama
 Jika memungkinkan, ajaklah keluarga untuk sepakat dalam menghadapi masalah yang ada.
Sekalipun proses pemulihan yang dialami akan sulit dan menyakitkan, yakinkan satu sama lain bahwa hal ini dilakukan untuk pemberesan hubungan, bukan sekedar pemecahan masalah belaka.

Ø  Buatlah kesepakatan baru
 untuk selalu terbuka satu sama lain tiap ada unek-unek agar masalah tidak berlarut-larut.

5.      Keluarga Ideal
Yaitu biasanya dialami oleh keluarga yang tidak terlalu besar, mutu anggota keluarga tinggi, penghasilan cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, hidup sederhana dan adanya saling pengertian diantara anggota keluarga terutama ayah dan ibu. Dengan demikian cita-cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan dapat terealisir didalam keluarga.

Didalam keluarga ideal terdapat tipe, peran, tugas, fungsi, serta hal-hal yang mempengaruhi idealnya suatu keluarga yaitu sebagai berikut:

·         Tipe keluarga ideal
Ada beberapa tipe keluarga ideal yaitu keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.

·         Peran keluarga ideal
Ayah: sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga.
Ibu: ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
Anak: anak melaksanakan peran psikosial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.


·         Tugas keluarga ideal
Pada dasarnya tugas keluarga ideal ada delapan tugas pokok yaitu sebagai berikut:
1.      Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2.      Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3.      Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukan masing-masing.
4.      Sosialisasi antar anggota keluarga
5.      Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.      Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7.      Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8.      Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

·         Fungsi Keluarga ideal

Fungsi yang dijalankan keluarga ideal
1.      Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2.      Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.      Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.      Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.      Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6.      Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.      Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8.      Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9.      Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi idealnya suatu keluarga, diantara lain:
·         Kasih sayang
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya. seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik di luar,
·         Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat rasa kekeluargaan.
·         kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan mampu bertanggung jawab
·         kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .

·         kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarganya bersama.

Bentuk-bentuk keluarga yang lain, yaitu pendapat MF. Kimhoff and R. Middleton dalam bukunya Types of Family and Types of Economic (1996:215) menyebutkan dua macam tipe keluarga, yaitu:
1.      The Family of Orientation
Yaitu bahwa setiap individu paling tidak pasti termasuk dalam suatu keluarga yatu keluarga dimana individu itu disuatu keluarga dilahirkan, dibesarkan, dididik dan diberi bimbingan dalam mencapai kedewasaan. Ini adalah merupakan lingkungan keluarga yang pertama, dan setiap orang pasti pernah mengalami menjadi bagian dari keuarga dimana mereka dilahirkan.
2.      The Family of Procreation
Bahwa individu itu semakin lama akan memisahkan atau melepaskan diri dari lingkungan yang pertama, yang akan dilepas dari ayah ibu karena mereka memasuki dunia perkawinan, yang selanjutnya akan memiliki keturunan. Keluarga seperti ini adalah lingkungan keluarga yang kedua bagi individu tersebut.

Bentuk-bentuk keluarga menurut Siti Partini (2000:11) yaitu membedakan  keluarga menjadi dua, antara lain:
1.      Keluarga kecil, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah ibu dengan dua anak atau paling banyak tiga orang.
2.      Keluarga besar, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan lebih dari tiga orang anak.


Disamping itu beliau juga mengutip dari buku Pendidikan Kependudukan Proyek Nasional Pendidikan Kependudukan, Departemen P & K dan BKKBN Jakarta, yaitu mengemukakan tentang tipe keluarga sebagai berkut:
1.      Keluarga batih, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak yang belum kawin.
2.      Keluarga bukan batih, yaitu keluarga yang terdiri satu atau lebih keluarga batih.

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Jenis Perkawinan
1.      Monogami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan istri.
2.      Poligami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Pemukiman
1.      Patriokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
2.      Matriokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri.
3.      Neolokal yaitu pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Kekuasaan
1.      Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
2.      Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
3.      Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.