Rabu, 15 Mei 2013

Konseling Keluarga



A.    Pengertian Keluarga
Keluarga merupakan ikatan sosial yang terkecil, dan merupakan lembaga dalam masyarakat yang paling dasar, maka dapat kita maklumi bahwa didalam masyarakat akan terdapat banyak sekali keluarga, yang tentu saja tiap-tiap keluarga akan mempunyai ciri-ciri khusus yang berlainan satu dengan yang lainnya.
Adapula beberapa tokoh yang mendefinisikan pengertian keluarga adalah sebagai berikut:
1.      Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
2.      Keluarga adalah dua atau lebih individuyang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3.      Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 

B.     Ciri-ciri Keluarga
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2.       Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
3.      Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
                                                               
4.      Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
C.    Bentuk-bentuk Keluarga
Didalam sebuah keluarga adapula bentuk-bentuk keluarga, antara lain:
1.      Nuclear family atau Conjugal family atau Basic family
Yaitu ayah, ibu, anak tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh sanksi-sanksi
legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau keduanya dapat bekerja di
luar rumah.
Keluarga inti (keluarga batih) merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi-fungsi pokok, yaitu:
  1. Sebagai wadah berlangsung sosial primer, yakni dimana anak-anak dididik untuk memahami dan menganuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. 
  2. Sebagai unit sosial-ekonomis yang membentuk dasar kehidupan sosial-ekonomis bagi anak-anak. 
  3. Sebagai wadah tempat berlindung, supaya kehidupan berlangsung secara tertib dan tentram, sehingga manusia hidup di dalam kedamaian.
Syarat utama bagi kelancaran terlaksananya fungsi keluarga inti adalah terciptanya suasana keluarga yang baik. Suasana keluarga dimana setiap anak bisa mengembangkan dirinya dengan bantuan orangtua dan saudara-saudaranya.

2.      Extended family atau Consanguine family atau Joint family
Yaitu keluarga yang tidak hanya terdiri dari suami, isteri dan anak-anak mereka, melainkan termasuk juga orang-orang yang ada berhubungan darah dengan mereka, misalnya kakek,nenek, paman, bibi, kemenakan dan sebagainya.
Adapun consanguine family ini masih dibedakan menjadi:
·  Consanguine family yang matrilinear yaitu bahwa yang termasuk keluarga adalah kelompok dari saudara-saudara perempuan dan saudara-saudara laki-laki dengan anak-anak dari saudara perempuan tersebut.
·   Consanguine family yang patrilinear yang merupakan kebalikannya dari consanguine family yang matrilinear yaitu istri tidak masuk keluarga suaminya. Suami berkeluarga dengan saudara–saudaranya perempuan dengan anak-anaknya sendiri dan saudara-saudaranya laki-laki beserta anak-anak dari saudara-saudara laki-laki tersebut.

3.      Keluarga Tegang
Yaitu dimana hubungan diantara anggota keluarga yang kurang akrab, kurang adanya kasih sayang bahkan seringkali terjadi ketegangan antara ayah dan ibu. Hal ini akan berakibat bagi anak-anak tertanam rasa untuk memihak ayah atau ibu, dan keluarga tegang ini biasanya dialami oleh keluarga besar yang ekonominya kurang. Akibat dari keluarga tegang ini yaitu pendidikan terhadap anak bersifat keras , sehingga anak akan menjadi orang yang keras kepala, suka menang sendiri atau egois dan sebagainya.

4.      Keluarga Retak
Yaitu dimana sudah tidak ada keharmonisan antara ayah dan ibu, tidak ada kesatuan pendapat, sikap dan pandangan terhadap sesuatu yang dihadapnya. Akibatnya anak-anak terlantar, terutama pendidikannya dalam keluarga, karena tidak jarang anak-anak terpaksa ikut ayah atau ibu tiri sehingga anak merasa kurang mendapat kasih sayang dari orang tuanya.
Tips Memulihkan Keluarga yang Retak
Salah satu penyebab terbesar mengapa sebuah keluarga bisa mengalami keretakan di dalamnya adalah tidak adanya penyelesaian yang baik dan tuntas saat masalah datang.
Seringkali, kita berkata, "Biarlah waktu yang menyelesaikan segalanya...". Namun, kenyataan yang ada takkan berubah jika kita hanya berdiam diri saja. Bukan waktu yang akan memulihkan keluarga yang retak, namun kita sendiri, usaha kita.
Oleh karena itu, berikut ada petunjuk-petunjuk praktis bagaimana memulihkan keluarga yang sudah di ambang kehancuran, atau bahkan yang sudah hancur sekalipun.
Ø  Ambillah inisiatif untuk melakukan sesuatu
 entah itu dengan memulai pembicaraan atau minta maaf. Jangan gengsi! Suami, istri, dan anak-anak sekalipun memiliki gengsinya sendiri-sendiri. Lupakan persoalan tentang siapa yang melukai dan dilukai.
Jika di hati Anda timbul sebuah kerinduan agar keluarga dipulihkan, maka sebaiknya Anda segera mulai bertindak. Jangan menunggu orang lain yang ambil tindakan lebih dulu, sebab mungkin hal itu takkan pernah terjadi.
Ingatlah, penundaan penyelesaian sebuah masalah dalam keluarga hanya akan memperdalam rasa sakit dan membuat segala sesuatunya menjadi lebih buruk. Jadi, jangan tunda lagi!

Ø  Milikilah empati terhadap orang lain
 Tempatkan posisi Anda di posisi suami dan anak-anak. Dengan demikian Anda akan lebih mudah untuk memahami mengapa mereka melakukan ini dan itu.
Ø  Akui bahwa kita juga ikut andil dalam masalah yang ada
Apalagi jika Anda merupakan pihak yang menimbulkan masalah, maka Anda harus mau mengakuinya dan minta maaf. Jika Anda pihak yang dirugikan, tetaplah merendah. Bukankah keutuhan keluarga lebih penting daripada gengsi Anda?!
Ø  Serang masalahnya, bukan orangnya
Seringkali saat amarah sedang berkobar, kita jadi saling menyalahkan satu dengan lainnya. Selain masalah tetap tak terselesaikan, timbul pula luka-luka baru karena perkataan yang salah.
Berbicaralah baik-baik dan dengan lemah lembut. Jangan ikut 'meninggi' jika lawan bicara berbicara dengan nada keras. Jaga emosi tetap stabil!

Ø  Bekerja sama menyelesaikan konflik bersama
 Jika memungkinkan, ajaklah keluarga untuk sepakat dalam menghadapi masalah yang ada.
Sekalipun proses pemulihan yang dialami akan sulit dan menyakitkan, yakinkan satu sama lain bahwa hal ini dilakukan untuk pemberesan hubungan, bukan sekedar pemecahan masalah belaka.

Ø  Buatlah kesepakatan baru
 untuk selalu terbuka satu sama lain tiap ada unek-unek agar masalah tidak berlarut-larut.

5.      Keluarga Ideal
Yaitu biasanya dialami oleh keluarga yang tidak terlalu besar, mutu anggota keluarga tinggi, penghasilan cukup, mempunyai pandangan hidup beragama yang kuat, hidup sederhana dan adanya saling pengertian diantara anggota keluarga terutama ayah dan ibu. Dengan demikian cita-cita keluarga sejahtera lahir dan batin akan dapat terealisir didalam keluarga.

Didalam keluarga ideal terdapat tipe, peran, tugas, fungsi, serta hal-hal yang mempengaruhi idealnya suatu keluarga yaitu sebagai berikut:

·         Tipe keluarga ideal
Ada beberapa tipe keluarga ideal yaitu keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, keluarga konjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, dimana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.

·         Peran keluarga ideal
Ayah: sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga.
Ibu: ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya.
Anak: anak melaksanakan peran psikosial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.


·         Tugas keluarga ideal
Pada dasarnya tugas keluarga ideal ada delapan tugas pokok yaitu sebagai berikut:
1.      Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
2.      Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga
3.      Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukan masing-masing.
4.      Sosialisasi antar anggota keluarga
5.      Pengaturan jumlah anggota keluarga
6.      Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
7.      Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas
8.      Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya

·         Fungsi Keluarga ideal

Fungsi yang dijalankan keluarga ideal
1.      Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2.      Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3.      Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4.      Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5.      Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6.      Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7.      Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8.      Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9.      Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Hal-hal yang dapat mempengaruhi idealnya suatu keluarga, diantara lain:
·         Kasih sayang
kasih sayang orang tua sangat di perlukan oleh seluruh anggota keluarga nya. seorang anak, suami bahkan isteri akan merasa senang walaupun berkata dia jengkel karena di beri perhatian lebih , kurang nya kasih sayang orang tua sering terjadi pada anak sehingga memicu anak untuk berbuat yang tidak baik di luar,
·         Komunikasi yang baik
suatu komunikasi sangat penting untuk menjaga hubungan antara sesama anggota keluarga, hal ini sangat berpengaruh juga terhadap lingkungan sekitar untuk menjaga silaturahmi antar tetangga dan keluarga besar untuk mempererat rasa kekeluargaan.
·         kepercayaan
hal ini perlu di tanamkan pada setiap anggota keluarga , saling percaya satu sama lain akan mempererat hubungan . orang tua berperan penting disini untuk memberi suatu kepercayaan terhadap anak-anak nya agar mereka belajar dan mampu bertanggung jawab
·         kejujuran
kejujuran akan berdampak baik pada lingkungan sekitar juga , karena dengan kejujuran seseorang dapat di percaya oleh orang lain .

·         kebersamaan
dengan kebersamaan suatu keluarga akan terjaga silaturahmi nya , seorang anak akan terpantau bagaimana perkembangannya begitu juga dengan kebutuhan nya sebagai anak akan terpenuhi dengan melihat keluarganya bersama.

Bentuk-bentuk keluarga yang lain, yaitu pendapat MF. Kimhoff and R. Middleton dalam bukunya Types of Family and Types of Economic (1996:215) menyebutkan dua macam tipe keluarga, yaitu:
1.      The Family of Orientation
Yaitu bahwa setiap individu paling tidak pasti termasuk dalam suatu keluarga yatu keluarga dimana individu itu disuatu keluarga dilahirkan, dibesarkan, dididik dan diberi bimbingan dalam mencapai kedewasaan. Ini adalah merupakan lingkungan keluarga yang pertama, dan setiap orang pasti pernah mengalami menjadi bagian dari keuarga dimana mereka dilahirkan.
2.      The Family of Procreation
Bahwa individu itu semakin lama akan memisahkan atau melepaskan diri dari lingkungan yang pertama, yang akan dilepas dari ayah ibu karena mereka memasuki dunia perkawinan, yang selanjutnya akan memiliki keturunan. Keluarga seperti ini adalah lingkungan keluarga yang kedua bagi individu tersebut.

Bentuk-bentuk keluarga menurut Siti Partini (2000:11) yaitu membedakan  keluarga menjadi dua, antara lain:
1.      Keluarga kecil, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah ibu dengan dua anak atau paling banyak tiga orang.
2.      Keluarga besar, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah ibu dan lebih dari tiga orang anak.


Disamping itu beliau juga mengutip dari buku Pendidikan Kependudukan Proyek Nasional Pendidikan Kependudukan, Departemen P & K dan BKKBN Jakarta, yaitu mengemukakan tentang tipe keluarga sebagai berkut:
1.      Keluarga batih, yaitu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak yang belum kawin.
2.      Keluarga bukan batih, yaitu keluarga yang terdiri satu atau lebih keluarga batih.

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Jenis Perkawinan
1.      Monogami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan istri.
2.      Poligami yaitu keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Pemukiman
1.      Patriokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
2.      Matriokal yaitu pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri.
3.      Neolokal yaitu pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.

v  Bentuk Keluarga Berdasarkan Kekuasaan
1.      Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
2.      Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
3.      Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.

2 komentar:

  1. thanks infonya gan,,,, ijin sedot.... kunjungi link ku juga ya,,,http://rasyaamalia.blogspot.com/

    BalasHapus